MIN 4 Lhokseumawe launching program Kelas Bahasa, pada Rabu (02/02/2022) pukul 14.05 WIB di ruangan kelas bahasa MIN 4 Lhokseumawe.
Peluncuran program kelas bahasa itu ikut disaksikan 21 wali murid dan belasan dewan guru yang berhadir.
Kelas bahasa adalah program pendidikan yang dikelola langsung dibawah asuhan Komite Madrasah MIN 4 Lhokseumawe. Fokus pendidikan pada program kelas bahasa yaitu pendidikan Bahasa Arab, Bahasa Inggris,Tahfiz, Sains, dan Matematika.
Ketua Komite MIN 4 Lhokseumawe Muhammad Taufik, SE kepada wartawan media ini mengatakan, anak-anak perlu diberikan pendidikan tambahan. Jika tidak, mereka akan semakin ketinggalan dan tidak akan mampu bersaing dengan anak-anak di daerah lain.
Sambungnya, jika kita bandingkan anak-anak kita dengan anak-anak yang ada di negara maju, anak-anak disana yang setingkat SD atau MIN itu sudah bisa berbicara bahasa Arab dan Inggris.
"Saat ini kita sedang menghadapi era globalisasi, era tinggal landas. Jika anak-anak kita nanti kurang ilmu, maka mereka tidak akan mampu bersaing, mereka akan tergilas seiring kondisi waktu," ungkapnya.
Maka pembukaan kelas bahasa ini adalah solusi untuk meningkatkan daya saing dan mutu pendidikan anak-anak kita dalam menghadapi tantangan di era 4.0 yang sedang berlangsung saat ini, kata Muhammad Taufik yang sehari-hari bekerja sebagai Kabid Bidang Penelitian dan Pengembangan pada Bappeda Kabupaten Aceh Utara.
Sementara itu, Kepala Madrasah MIN 4 Lhokseumawe Asnita, M.Pd mengatakan, bahwa pihaknya menyambut baik apapun program yang telah digagas oleh para komite madrasah yang tujuannya untuk membangun madrasah agar semakin baik kedepannya.
Perlu diketahui sebelumnya madrasah kita telah terpilih sebagai Madrasah Inovasi, kata Asnita. Inovasi madrasah kita yang paling utama adalah setiap tahunnya berhasil mencetak lulusan yang mampu menghafal Al-Qur'an Juz 30.
Madrasah Inovasi yang telah kita raih ini sebagaimana SK yang telah dikeluarkan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh pada tahun 2021. Prestasi ini, "tentunya, tanpa dukungan dari Bapak/Ibu madrasah inovasi ini nol besar," tuturnya.
Kelas bahasa ini buah dari hasil pikiran Bapak/Ibu komite yang terus berpikir hal apa yang harus dilakukan untuk madrasah kita agar bisa berinovasi dan mampu bersaing.
"Sehingga keluarlah ide-ide cemerlang dari wali murid, dari komite bagaimana kelas ini bisa berjalan," katanya.
Terimakasih banyak atas partisipasi, kerjasama, dukungan baik moril dan materil yang sudah Bapak/Ibu sumbangankan untuk madrasah. Saya berharap kedepannya kelas bahasa ini bisa terus berlanjut dan bertahan, kata Asnita.
Laporan : Miftahul Rizky, S.Pd
Dokumen Foto :
